BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam
kehidupan manusia tidak akan terlepas dari bahasa. Bahasa merupakan
sarana yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesama. Dengan
demikian, bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Selain
itu, bahasa merupakan bentuk alat yang digunakan sebai alat ujaran
dalam kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud
lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi
ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya
(?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca
seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik,
tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi
akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka
melambangkan kesenyapan. Tanda baca sepadan dengan jeda. Setiap kalimat
memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan
membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara
lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
Penelitian
tentang penggunaan kalimat pasif pada tataran sintaksis memiliki tujuan
untuk mengetahui bebtuk-bentuk ataupun beberapa jenis kalimat pasif
dalam bahasa Indonesia dalam tataran sintaksis yang khususnya mencakup
kalimat pasif dalam novel Nayla. Pendeskripsian kalimat-kalimat
pasif dalam penelitian ini, menggunakan data yang berupa kalimat-kalimat
pasif dalam karya sastra novel .
Pemilihan
objek kajian karya sastra novel merupakan bentuk pemaparan beberapa
macam penggunaan kalimat pasif. Dalam novel Nayla terdapat beberapa
beberapa macam kalimat pasif yang digumakan pengarang dalam pembentukan
dialog-dialog tokoh dalam novel tersebut.
1.2.Batasan Masalah
Dalam pembahasan lebih lanjut maka permasalahan yang akan di kaji dibatasi terlebih dahulu sebagai berikut.
1. Jenis-jenis kalimat pasif dalam bahasa Indonesia.
2. Proses pembentukan kalimat pasif dalam tataran sintaksis.
1.3.Rumusan Masaalah
Adapun
rumusan masalah yang berkaitan dengan penggunaan kalimat pasif ini
berdasarkan batasan masalah tersebut dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
1. Jenis-jenis kalimat apa saja yang termasuk dalam kalimat pasif.
2. Macam-macam kalimat pasif yang muncul dari proses pembentukannya.
1.4.Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
Penggunaan kalimat pasif adalah penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan :.
1. Mendeskripsikan kalimat-kalimat pasif dalam novel Nayla.
2. Mendeskripsikan Jenis-jenis kalimat pasif dalam novel nayla
1.4.2. Manfaat
Sedangkan manfaat penelitian tersebut adalah:
1. Memberikan pengetahuan mengenai kalimat pasif dalam novel Nayla.
2. Memberikan pengetahuan mengenai kalimat pasif yang dominan dalam novel Nayla.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian kalimat pasif
Masalah penggunaan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia merupakan
pembahasan yang telah diteliti oleh banyak peneliti terdahulu.
Herman (2010:53)mengatakan bahwa kalimat pasif merupakan kalimat
turunan yang dibentuk dengan menggunakan verba pasif, yaitu verba yang
dibentuk dengan menambahkan awalan tertentu, seperti awalan di- dalam
bahasa Indonesia, pola intonasi akhir turun, dan dengan ketentuan bahwa
objek kalimat inti menjadi subjek kalimat pasif.
Kalimat
pasif adalah kalimat yanmhg subjeknya berperan sebagai penderita.
Subjek dalam kalimat pasif berperan sebagai penderita perbuatan yang
dinyatakan oleh predikat kalimat tersebut. Predikat kalimat pasif
terdiri atas verba verba yang berpredikat di- yang dapat bekombinasi
dengan sufiks –i dan –kan, beprefiks ter-, berkonfiks ke-an, dan verba
yang didahului oleh pronominal persona (Samsuri, 1985:434)
Jika
subjek suatu kalimat tidak berperan sebagai pelaku, tetapi sebagai
sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat, kalimat itu disebut kalimat
pasif. Kalimat semacam ini merupakan kalimat ubahan dari kalimat aktif.
Hal ini dilakukan dengan pengubahan unsur objek kalimat aktif menjadi
subjek kalimat pasif. Pengubahan ini menyebabkan perubahan bentuk verba
pengisi predikat, yaitu verba aktif menjadi verba pasif. Dengan
demikian, kalimat pasif ini hanya terdapat dalam kalimat tipe 1 dan 2
serta tipe 3. Kalimat-kalimat tak berobjek (intransitif) tidak dapat
dijadikan kalimat pasif sebelum diubah menjadi kalimat transitif.
2.2. Bentuk-bentuk kalimat pasif
2.2.1. Kalimat Pasif dengan Afiks di-
Dalam kalimat pasif, me(N)- berubah menjadi di-. Sufiks -kan atau -i tidak hilang. Hanya kalimat transitif yang bisa menjadi kalimat pasif. Dalam novel nayla dapat dilihat contoh kalimat pasif .
Contoh :
Tentang suaminya menemui saya namun tak pernah diijinkan Ibu.
S P 0 K
Nayla tak mempercayai apa yang dilihatnya
S P K
Hadiah-hadiah yang diberikannya
S P O/K
2.2.2. Kalimat Pasif dengan Persona
Subjek (agent) dalam kalimat pasif adalah bentuk persona : Anda, kamu, kalian, saya, aku, kami, kita, mereka, dan dia.
Contoh :
2.2.3. Kalimat pasif dengan afiks ter-
Kalimat pasif juga dapat ditandai oleh predikat verba pasif yang berawalan ter-.
Kalimat yang berpredikat veba berawalan ter- memperlihatkan bahwa
subjek dikenai perbuatan yang dinyatakan oleh predikat dan mempunyai
makna tidak disengaja. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
Contoh:
Ibu yang terkejut ketika anak kandungnya jatuh
S P O K
Seseorang yang terjatuh kedalam sumur itu
S P O
2.2.4. Kalimat pasif dengan afiks ke-an
Selain berciri verba berawalan di-, ter- dan persona, kalimat pasif ditandai oleh verba berimbuhan ke- -an. Verba jenis ini amat terbatas jumlahnya dan biasanya berhubungan dengan peristiwa alam, seperti kalimat berikut.
Contoh:
Kesadaran saya mulai berangsur pulih
S P K
Ia kelihatan tak berniat duduk
S P K
2.3. Hasil penelitian relevan
Penggunaan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia sangat menarik untuk
diteliti. Pembahasan ini telah dikaji oleh beberapa penulis sebelumnya.
Hal ini yang membuat penulis semakin yakin untuk membahas mengenai
kalimat pasif khususnya yang terdapat dalam novel Nayla.
Penelitian ini hampir sama dengan penelitian dari beberapa peneliti
sebelumnya yang membahas mengenai penggunaan kalimat pasif dalam bahasa
Indonesia. Namun, pada penelitian ini lebih khusus pada penggunaan dan
macam-macam kalimat pasif dalam novel Nayla. Dalam penelitian ini
tidak hanya membahas mengenai kalimat pasif, namun juga membahas
perubahan-perubahan yang terjadi pada penggunaan kalimat pasif dalam
novel Nayla.
2.4. Kerangka pikir
Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat judul penggunaan kalimat pasif dalam novel Nayla, data yang digunakan adalah data kalimat pasif dan macam-macam kalimat pasif yang terdapat dalam novel Nayla. Kalimat pasif mempunyai beberapa bentuk diantaranya yaitu kalimat pasif dengan afiks di-, kalimat pasif dengan persona, kalimat pasif dengan afiks ter-, kalimat pasif dengan afiks ke-an
dan proses-proses terbentuknya dalam novel Nayla. Proses pembentukan
kalimat pasif dapat mempengaruhi struktur dan makna dalam sebuah
kalimat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Suatu
penelitian ilmiah mewajibkan peneliti untuk memahami objek yang yang
harus diteliti. Dengan demikian, peneliti dapat melakukan penelitian
secara sistematis dengan merujut pada kerangka berfikir ilmiah. Metode
yaitu cara untuk memahami objek yaitu dengan cara memahami objek
tersebut.
Sebuah
metode merupakan suatu yang mutlak dalam sebuah penelitian ilmiah. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Namun khusus dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode pengumpulan data dan metode analisis data.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Ada dua jenis metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
3.1.1. Penelitian pustaka
Penelitian
pustaka digunakan untuk mendapat dan menghimpun data dari sumber-sumber
atau literature-literatur yang ada relevansinya dengan objek penelitian
mengenai bentuk-bentuk kalimat pasif khususnya pada novel Nayla. Data
dari sumber-sumber yang digunakan berupa data sekunder yang dikumpulkan
untuk memperkuat pembahasan yang berupa landasan teori untuk membahas
objek kajian tersebut.
3.1.2. Penelitian lapangan
Dalam
metode pengumpulan data , penelitian lapangan digunakan untuk
memperoleh data primer dalam penelitian ini. Data primer diperoleh dari
novel nayla(2008). Penelitian ini diterapkan dengan menggunakan
metode-metode penelitian sebagai berikut:
a. Metode pengamatan
Metode
pengamatan ini dilakukan dengan cara mencari, mengumpulkan dan
memeriksa kalimat-kalimat dalam novel nayla yang termasuk dalam kalimat
pasif.
b. Teknik catat
Teknik catat ini digunakan untuk mencatat data-data yang ditemukan selama penelitian.
3.2. Metode Analisis Data
Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode-metode identifikasi data.
3.3. Sumber Data
Dalam
penelitian dan kaitannya dengan data peneliti membutuhkan sumber data.
Dalam kaitannya dengan kalimat pasif data yang diambil adalah semua
kalimat pasif yang terdapat dalam novel Nayla.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Semua kalimat yang termasuk kalimat pasif baik pasif di-, pasif ter-, pasif ke-an dan pasif persona yang terdapat dalam novel Nayla.
3.4.2. Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yaitu data kalimat pasif dalam novel Nayla .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar